Senin, 14 Mei 2012

bimbingan konseling









Di susun oleh :
JUNIYATI
TB. 080 496



IAIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

 

Soal mid
1.         Sebutkan 12 Asas Bimbingan dan Konseling sertakan contohnya
2.         Sebutkan judul makalah anda dan kesimpulannya …
3.         Apa perbedaan bimbingan dan konseling …
4.         Apa manfaat yang anda rasakan belajar BK…
5.         Apa rencana anda setelah tamat IAIN dan usaha apa yang anda telah lakukann untuk menunjukkan rencana itu …
6.         Apa kendala yang anda rasakan selama belajar di IAIN dan apa solusinya …
7.         Buatkan tujuan layaknya BK dan jenis BK …
Jawaban
1.         12 Asas Bimbingan dan Konseling dan contohnya adalah :
1.      Asas Kerahasiaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasikannya segenap data dan keterangan tentang konseling dan peserta didik yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data keterangan itu sehingga kerahasiaan betul-betul terjamin.
Contoh : seorang guru dan siswa, yang siswa bercerita kepada seorang gurunya, untuk menceritakan masalah yang di pendamnya, maka seorang guru wajib menjaga dan merahasiakan cerita dari siswa tersebut, karena memelihara dan menepati janji merupakan salah satu karakteristik orang beruntung.
                Sebagaimana firman Allah dalam surat (Al-Mu’minin/23 :8)
2.        Asas kesukarelaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang mengkehendaki adanya kesukarelaaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan  mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
Contoh : Guru hendaklah menanamkan sifat sukarela dan bertanggung jawab kepada  siswa, menemkan rasasukarela tampa paksaan, minsalnya melakukan atau mengerjakan suatu pekerjaan harus tampa imbalan, tapi menerima dan mengerjakannya dengan iklas dan rela tampa paksaan.
3.        Asas Keterbukaan
Yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing (konselor) berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan.
Contoh : Keterbukaan bukan hanya berarti “bersedia menerima bantuan dari luar” tetapi masing-masing yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah yang dimaksud. Misalnya, dalam konseling klien atau siswa diharapkan dapat berbicara sejujur-jujurnya dan terbuka tentang dirinya sendiri.
4.        Asas Kegiatan
Yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing (konselor) perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.
Contoh : Asas kegiatan ini mengacu pada pola konseling “multi dimensional” yang tidak hanya mengandalkan interaksi verbal antara klien dan konselor. Dalam konselong yang berdimensi verbal pun asas kegiatan masih harus terselenggara., yaitu klien aktif menjalani proses konseling dan aktif pula melaksanakan/ menerapkan hasil-hasil konseling.
5.        Asas Kemandirian
Yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing (konselor) hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
Contoh : Minsalnya, pendidik harus mempunyai sifat yang komitmen, yang harus mempunyai  pendirian yang tegar, tidak tergantung dengan orang lain, hidup yang mandiri dan biasa mengambil suatu keputusan.
6.        Asas Kekinian
Yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien) pada saat sekarang.
Contoh :  Misalnya, ada peserta didik yang mengalami masalah maka konselor hendaknya segera membantunya. Yang paling penting adalah masalah yang dihadapi klien segera dapat teratasi. Masalah sekarang tidak segera diatasi maka akan dapat menimbulakn masalah pada waktu mendatang.
7.        Asas Kedinamisan
Yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
Contoh : Minsalnya, Ada seorang siswa yang nakal, kemudian seorang guru menasehati dan membimbingnya untuk menunjukkan jalan yang benar dan bagus, yang mana guru berhasil dan siswa merobah sifatnya menjadi lebih baik.
8.        Asas Keterpaduan
Yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya.
Contoh :  Guru dan siswa saling bergantungan dan saling menguntungkan antara satu sama lain, boleh bekerja sama dengan kegiatan bimbingan lain dan berkoordinasi dangan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan konseling yang menguntungkan.
9.        Asas Kenormatifan
Yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan,dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.
Contoh : Ditilik dari permasalahan kemungkinan klien pada awalnya materi layanan Bimbingan dan konseling yang tidak sesuai dengan norma (misalnya, klien mengalami masalah melanggar norma-norma tertentu), namun justru dengan pelayanan Bimbingan dan konseling tingkah laku yang melanggar norma itu diarahkan kepada yang sesuai dengan norma.
10.    Asas Keahlian
Yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling.
Contoh :  Asas keahlian selain mengacu kepada kualifikasi konselor (misalnya, latar belakang pendidikan sarjana bidang Bimbingan dan konseling). Juga kepada pengalaman, teori dan praktek Bimbingan dan konseling. Oleh karena itu seorang konselor harus benar-benar menguasai praktek dan teori konseling secara baik. Hal ini juga mengandung makna bahwa berdasarkan asas keahlian ini, layanan konseling tidak bias dilakukan oleh sembarang orang.
11.    Asas Alih Tangan
Yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing (konselor)dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain.
Contoh : Misalnya, seorang konselor menghadapi individu yang mengalami gangguan psikologis yang berat, maka itu wewenang psikiater, untuk itu konselor harus melimpahkan (memindahkan) klienya kepada psikiater.
12.    Asas Tut Wuri Handayani
Yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.
Contoh : Guru memberikan semangat kepada peserta didik atau kleinnya untuk memberikan dorongan yang kuat agar kemauan peserta didik mempunyai kesempatan seluas-luasnya.
2.   Dikarenakan kami semester VIII saya mengontrak bawah mata kulia BK maka saya tidak memiliki judul makalah, seddangkan tugas yang di berikan dosen pembimbing atau dosen bidang studi adalah mencari 12 asas Bimbingan dan Konseling maka Judul makalah saya adalah  adalah : 12 Asas Bimbingan dan Konseling
Kesimpulan dari judul makalah yang saya bahas adalah :
a.       Dapat mengenal dan memahami 12 asas bimbingan dan konseling
b.      Memahami dan tau apa perbedaan contoh dari 12 asas tersebut
c.       Dapat membedakan bimbingan dan konseling :
Bimbingan dan Konseling (BK) terdiri dari dua kata yaitu bimbingan dan konselling. Agar lebih mudah dalam memberikan kesimpulan definisi bimbingan dan konseling kita ikuti terlebih dahulu pendapat para pakar maka dapat kita simpulkan BK itu apa :
bimbingan mempunyai arti bantuan. Namun jika kita mau menyimpulkan pendapat para ahli tersebut dengan pengertian yang lebih luas, maka kurang lebih kesimpulannya adalah bahwa bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang dialami oleh individu atau seseorang tersebut, dengan cara terus menerus dan sitematis.

kesimpulan bahwa pengertian konseling merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh konselor yang dilakukan secara khusus dengan cara tatap tatap muka dengan konseli guna mengatasi masalah yang dihadapi konseling.

Setelah menguraikan beberapa definisi tentang bimbingan dan konseleing, maka sekarang kita bisa menyimpulkan definisi Bimbingan dan Konseling (BK) yaitu Serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada konseling dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh konseling, dengan cara terus menerus dan sitematis.
3.   perbedaan Bimbingan dan Konseling adalah :
Pengertian bimbingan adalah proses layanan bantuan yang diberikan kepada individu agar mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memehami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masadepan yang lebih baik.
       Sedangkan
Konseling merupakan suatu proses untuk memebantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu. Konseling juga merupakan jantung hati atau inti dari pada bimbingan dan konseling sebab konseling disamping meningkatkan potensi yang ada pada klien juga mengarah kepada pengentasan atau pemecahan masalah yang ada pada klien melalui tatap muka konselor baik secara pribadi maupun kelompok.
Perbedaan Bimbingan dan Konseling
Perbedaan antara bimbingan dan konseling terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan.
Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan, sedangakan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.
 Dari segi tenaga, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, orang dewasa lainnya. Namun, konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.

4.    Manfaat yang saya rasakan dengan adanya pelajaran BK adalah :
§  Kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan atau mamfaat dari BK sangat berpengaruh menurut pendapat saya, dengan adanya pembelajaran BK dapat menambah wawasan dan keberanian siswa yang mana minsalnya mempunyai mental atau keberanian yang kurang, dengan adanya pembelajaran BK dapat mengatasi permasalahan peserta didik, pembelajaran BK juga dapat memotifasi dan mendorong keinginan siswa dan peserta didik dalam melaksanakan belajar dan kegiatan yang lain. Dan dapat menimbulkan sifat rasa toleransi terhadap orang lain, memahami tentang irama hidup yang bersifat baik.
§  Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
§  Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
§  Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
§  Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.



5.    Rencana saya setelah tamat IAIN dan usaha apa yang saya telah lakukann untuk menunjukkan rencana itu adalah :
a. Rencana sayaa setelah tamat IAIN :
Keinginan saya setelah tamat dari IAIN saya ingin menjadi seorang guru yang perpisional dalam mendidik dan menasehati peserta didik dan siswa/siswi saya, saya selalu berjuang dan tekun demi mencapai cita-cita saya ingin manjadi seorang guru. Karena sangat besar keinginan saya menjadi guru yang saya tekuni di dalam bidang computer dan biologi, karna saya memegang dua bidang tersebut, maka saya tidak akan pernah berhenti dan akan terus berusaha dalam melakukan apa yang harus saya lakukan demi mencapai keinginan dan cita-cita saya.
b.  Usaha yang saya lakukan sekarang adalah :
Usaha yang terus saya lakukan sekarang, yaitu melamar kerja kemana saja asal saya bias diterima menjadi seorang guru, setiap hari saya melakukan dan mencoba melamar kerja dimana-mana dengan ketulusan dan keinginan yang besar untuk menjadi seorang guru, demi mengapdi dan ingin mendidik peserta didik menjadi orang yang perpisional, yang biasa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, dan demi menyalurkan dan membagi-bagi ilmu yang saya miliki.
6.    Kendala yang saya rasakan selama belajar di IAIN dan apa solusinya adalah :
Kendala yang saya rasakan adalaha : kurangnya jam pelajaran dan kurangnya sara dan prasarana untuk melakukan pratikum, dan juga kurangnya metode atau media yang digunakan dosen bidang studi masing-masing, mahasiswa dan dosen sangat memerlukan ruangan pratikum dan alat-alat dan prasarana yang mencukupi tapi karna kekurangan sarana dan prasara proses belajar mengajar kami kurang memadai.
Solusinya : Hendaklah kiranya orang-orang IAIN memperhatikan dan menambah atau melengkapi ruangan dan sarana prasarana yang diperlukan, guna melancarkan proses belajar mengajar. Hendakla kiranya dosen bidang studi belajar dengan menggunakan media atau berbagai metode, guna untuk menghidupkan jalannya diskusi atau proses belajar mengajar.


7.         Tujuan layaknya BK dan jenis BK adalah :
a.      Tujuan layaknya BK :
Tujuan layanan bimbingan ialah agar siswa dapat :
1.         Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di masa yang akan datang.
2.         Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara optimal.
3.         Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya.
4.         Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk :
1.         Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.
2.         Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
3.         Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut
4.         Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
5.         Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
6.         Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
7.         Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal. 

Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.         Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan normaagama). 
2.         Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialamioleh peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
3.        Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa.
4.         Fungsi Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baikmenyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. 
5.        Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. 
6.         Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf,  konselor, dan guru  untuk menyesuaikan  program pendidikan terhadap latar belakangpendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa).
7.         Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa (siswa) agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Jenis layanan bimbingan dan konseling :
1.      Layanan Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu.
2.      Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien).
3.      Layanan Penempatan dan penyaluran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ektrakulikuler) sesuai dengan potensi, bakat, minat erta kondisi pribadinya.
4.      Layanan pembelajaran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai meteri pelajaran yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5.      Layanan Konseling Individual
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya.
6.      Layanan Bimbingan Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu (teruama dari guru pembimbing) dan/atau membahas secara bersama-ama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjanguntuk  pemahaman dan kehidupannya mereka sehari-hari dan/atau untuk pengembangan kemampuan sosial, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan tertentu.
7.      Layanan Konseling Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok, masalah yang dibahas itu adalah maalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.




kebahagiaan yang tertunda



"Tiada harapan"
Mengharapa harapan yang tak pasti itu gak mungkin karena cuma membuat harapan hampa, carilah kebahagian yang pasi yang sudah ada di depan mata, jangan lah kau sia-siakan harapan yang sudah ada karena mengharapkan harapan kosong dan hampa.
   aku yakin dan aku sangat berharap disuatu saat aku pasti menemukan dan mendapatkan cinta dan kepastian yang pasti, kebahagian yang indah yang menyempurbnakan hidup ku kembali, demi meraih masa depan dan membanggakan kedua orang tua ku, aku pasti berjuang dan terus berjuang demi kesuksesan ,,,,,

AMIENNNNNNNNNNNNN..............

Engkau la yang selalu mendengar dan mengabuli do'a ku